INVENTORI
TUGAS PERKEMBANGAN (ITP)
Inventori tugas perkembangan adalah instrumen yang digunakan
untuk memahami tingkat perkembangan individu. ITP ini dimaksudkan untuk menunjang
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. ITP di susun dalam 4 buku inventori,
masing-masing memahami perkembangan peserta didik di tingkat SD, SMP, SMA, dan
perguruan tinggi. Tingkatan perkembangan merupakan struktur kontinum
perkembangan diri dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks,
digunakan untuk mendiskripsikan keberadan individu dalam kontinum perkembangan.
Setiap tingkatan di bangun atas dasar tingkatan sebelumnya dan menjadi dasar
tingkatan berikutnya. Peningkatan perkembangan sepanjang kontinum perkembangan
menggambarkan perbedaan kualitatif tentang cara-cara individu berinteraksi
dengan lingkungannya.
Aspek-aspek
yang di Ukur
Dalam ITP, ada 10 aspek yang di ukur untuk siswa SD dan SMP,
sementara untuk siswa SMA dan perguruan tinggi ada 11 aspek, yaitu :
1.
Landasan
hidup religius
2.
Landasan
perilaku etis
3.
Kematangan
emosional
4.
Kematangan
intelektual
5.
Kesadaran
tanggungjawab
6.
Peran
sosial sebagai pria atau wanita
7.
Peneriamaan
diri dan pengembangannya
8.
Kemandirian
perilaku
9.
Wawasan
persiapan karir
10. Kematangan hubungan dengan
teman sebaya
11. Persiapan diri untuk pernikahan
dan hidup berkeluarga
Karakteristik
Khas Angket ITP
1.
ITP
berbentuk angket terdiri dari kumpulan pernyataan, di mana setiap nomor terdiri
dari 4 butir pernyataan yang mengukur satu subaspek.
2.
Tingkat
perkembangan siswa dapat di lihat dari skor yang diperoleh pada setiap aspek.
3.
Besar
skor yang diperoleh menunjukkan tingkat perkembangan siswa.
4.
Angket
ITP untuk setiap tingkat pendidikan memiliki jumlah soal yang berbeda. ITP SD
dan ITP SMP memiliki jumlah soal 50, di mana setiap soal memiliki 4 butiran
pilihan. Pada proses pengolahan yang di skor hanya 40 soal, sedangkan yang 10
butir soal untuk mengontrol tingkat konsistensi peserta didik dalam menjawab atau
mengerjakan ITP. Sedangkan ITP tingkat SMA dan PT memiliki jumlah butir soal 77,
di mana setiap butir soal memiliki 4 butir pernyataan piliahn. Pada proses
pengolahan yang di skor hanya 66 butir soal, sedangkan yang 11 butir soal lainyya
digunakan untuk mengontrol tingkat konsistensi peserta didik dalam menjawab
atau mengerjakan ITP.
Kelebihan
dan Kekurangan ITP
Kelebihan ITP
1.
Melalaui
skor hasil ITP konselor dapat lebih mudah memahami tingkat perkembangan
individu.
2.
Alat
asesmen yang dapat digunakan sebagai dasar penetapan program bimbinga dan
konseling berbasis perkembangan individu.
3.
Pengolahan
hasil ITP dapat dilakukan dengan cepat karena dilengkapi dengan program pengolahan
ATP berbasis komputer versi 3,5.
Kekurangan ITP
1.
Belum
dapat digunakan sebagai alat seleksi, baik untuk menentukan kelulusan maupun
untuk penempatan.
2.
Skor
ITP belum di uji hubungannya dengan aspek perkembangan atau aspek kepribadian
lainnya, sehingga belum dapat digunakan untuk memprediksi aspek kepribadian
sacara lengkap.
3.
Penggunaan
ITP sebagai dasar pengembangan model bimbingan di perguruan tinggi telah di uji
secara empirik. Namun jumlah sekolah uji coba masih terbatas.
4.
Penggunaan
ATP untuk kalangan luas masih dalam tahap awal, sehingga masukkan untuk
penyempurnaan ITP maupun ATP masih diharapkan dari para pemakai.
Keterandalan
Menggunakan ITP
Sesuai deng apenelitian yang telah dicobakan kepada 336 siswa
SD, 323 siswa SMP, 313 siswa SMA, dan 219 mahasiswa. Hasil sementara menunjukkan
tingkat rehabilitas dan validitas pada tingkat sedang. Hasil uji coba
menunjukkan bahwa makin tinggi konsistensi peserta didik dalam menjawab makin
tinggi tingkat reliabilitasnya. Apabila di lihat dari homogenitas peserta didik
peserta didik mengerjakan ITP, maka makin homogen reabilitas semakin rendah.
Artinya bila ITP diadministrasikan pada kelompok heterogen dan peserta
mengerjakan dengan sungguh-sungguh, tingkat reliabilitas ITP akan tinggi.
Peran
dan Fungsi Konselor
1.
Perencana,
yaitu memulai dari menetapkan tujuan pelaksanaan asesmen, menetapka peserta
didik sebagai sasaran asesmen, menyediakan buku dan lembar jawaban ITP sesuai
jumlah peserta didik sasaran, dan membuat satuan layanan asesmen ITP.
2.
Pelaksanan,
yaitu memberikan verbal setting (menjelaskan tujuan, manfaat, dan kerahasiaan
data), memandu peserta didik dalam cara mengerjakan sehingga dapat dipastikan
seluruh peserta didik mengisinya dengan benar.
3.
Melakukan
pengolahan data kuantitatif mulai dari menghitung hasil dengan menggunakan
format yang spesifi, berdasarkan skoor yang diperoleh menetapkan tingkat
pencapaian tugas pekembangan, membuat grafik 11 aspek perkembangan, serta
membuat deskripsi analisis kualitatif pencapaian tahap perkembangan dan aspek perkembangan
dengan merujuk pada pedoman yang ada.
4.
Melakukan
tindak lanjut dari hasil asesmen dengan membuat program layanan bimbingan dan
konseling yang sesuai denga kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Langkah
Pengadministrasian
Perencanaan
Konselor melaksanakan perencanaan seperti
1.
Menetapkan
tujuan layanan asesmen.
2.
Menetapkan
sasaran dan jumlah sasaran layanan.
3.
Menetapkan
waktu dan tempat pelaksanaan asesmen yang memiliki pencahayaan dan sirkulasi
udara yang baik.
4.
Penyediaan
meja dan kursi yang nyaman untuk mengerjakan asesmen.
5.
Menyiapkan
buku ITP dan lembar jawaban ssuai dengan jumlah sasaran yang akan mengikuti
asesmen.
Pelaksanaan
1.
Pada
pertemuan awal, konselor memberikan verbal setting seperti menjelaskan tujuan,
manfaat, dan kerahasiaan.
2.
Siswa
dibagikan buku inventori beserta lembar jawaban.
3.
Meminta
siswa mengisi identitas pada lembar jawaban.
4.
Konselor
membacakan petunjuk pengerjaan, sementara siswa membaca petunjuk yang terdapat
dalam buku ITP.
5.
Tanya
jawab dan penjelasan lebih lanjut bila ada siswa yang masih belum memahami cara
mengerjakan.
6.
Siswa
dipersilahkan mengerjakan ITP pada lembar jawaban.
7.
Waktu
pengerjaan secukupnya, paling cepat 20 menit dan paling lambat 40 menit, tidak
ada yang boleh mengosongkan jawaban.
8.
Selesai
mengerjakn, lembar jawaban dan buku inventori dikumpulkan.
Langkah-langkah
Pengolahan dan Analisis
Penskoran dan pengolahan
1.
Mengelompokkan
jawaban sesuai tingkatan sekolah dengan kunci jawaban yang berbeda.
2.
Menghitung
tingkat konsistensi jawaban.
3.
Menghitung
skor setiap aspek perkembangan,
4.
Menghitung
rata-rata aspek tiap siswa dan rata-rata siswa/kelompok.
5.
Membuat
grafik individual dan grafik kelompok.
6.
Interpretasi
hasil skor dan grafik.
Perangkat untuk proses
pengolahan hasil ITP
1.
Tabel
konsistensi.
2.
Tabel
kunci jawaban ITP.
3.
Tabel
skor dan tingkat perkembangan ITP.
Terima kasih infonya ^_^