Posted by mohamad awal lakadjo | Posted in | Posted on 03.30
ANALISIS
KEBUTUHAN SISWA
Pendidikan
merupakan salah satu unsur yang membuat sumber daya manusia jauh lebih baik di
banding individu yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai, seiring
berkembangnya zaman pendidikan tidak lagu terfokus pada belajar untuk meningkatkan
akademik atau kecerdasan emosional saja, namun juga untuk mengembangkan emosional
dan spiritual. Dalam dunia pendidikan tepatnya dalam proses belajar mengajar atau
proses pembelajaran merupakan kegiatan pelaksanan kurikulum suatu lembaga
pendidikan, yang semuanya memiliki tujuan pada perubahan tingkah laku intelektual,
moral, dan sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial.
Setiap peserta didik dalam proses mencapai tujuannya akan selalu berinteraksi dengan
lingkungan belajar yang di kelola oleh guru melalui proses pembelajaran dan
bimbingan.
Di sekolah tingkah atas ataupun menengah sudah
memiliki guru pembimbing/konselor. Tidak mudah bagi menjadi seorang guru
pembimbing karena harus mampu menguasai kondisi, kebutuhan, dan masalah peserta
didika agar materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, maka diperlukan adanya
analisis kebutuhan. Tanpa need assesment pun program bimbingan dan konseling
disekolah tidak akan berjalan dengan baik.
a) analisis
kebutuhan (need asesmen)
Analisis kebutuhan merupakan kegiatan untuk
mengumpul informasi yang mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan
penghambat (kesenjangan) proses pembelajaran yang dimiliki setiap siswa, yang
menjadi masalah pada peserta didik untuk mencapai tujuan pengembangan
pembelajaran yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan.
Tujuan melakukan analisis kebutuhan adalah
untuk mengetahui topik-topik materi pelajaran yang benar-benar dibutuhkan
peserta didik, format materi sajian yang dibutuhkan, model sajian materi
pelajaran yang efektif, dan topik materi pelajaran yang tepat untuk disajikan.
Suharsimi
Arikunto mengemukakan bahwa yang menjadi pertimbangan dan kajian dalam analisis
kebutuhan adalah (a) kurikulum, yang meliputi pemilihan topik dan
penjabaran materi, dan (b) silabi, yang meliputi kesulitan materi, pentingnya
materi, dan adanya minat khusus.
b)
Langkah –langkah
1) Pengumpulan informasi
Witkin (1984) mendefinisikan analisis kebutuhan,
sebagai proses membuat keputusan dengan memanfaatkan informasi yang dikumpulkan
Tiga hal yang dapat
diingat dalam proses perencanaan pengumpulan data;
1.
Apa yang anda ingin ketahui?
2.
Bagaimana yang anda dapat lakukan dalam proses
pengumpulan data tersebut?
3.
Siapa yang dapat dijadikan sumber informasi
dalam proses pengumpulan data tersebut?
2) Identifikasi kesenjagan
Langkah-langkah
kesenjagan terdari dari:
1.
Input; kondisi yang tersedia pada saat ini,
misalnya tentang keuangan, waktu, bangunan, guru, pelajar, problem, tujuan,
materi kurikulum.
2.
Proses; meliputi pelaksanaan pendidikan yang
berjalan yang terdiri atas pola pembentukan staf, pendidikan yang berlangsung
sesuai dengan kompentensi, perencanaan, metode, pembelajaran individu, dan
kurikulum yang berlaku.
3.
Produk; meliputi penyelesaian pendidikan,
keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dimiliki, serta kelulusan tes
kompetensi
4.
Output; meliputi ijazah kelulusan, keterampilan
prasyarat, lisensi.
5.
Outcome; hasil akhir yang diperoleh.
3) Analisi performance
Analisis performance terdiri dari;
a.
Mengidentifikasi guru.
b.
Mengidentifikasi sarana dan kelengkapan
penunjang.
c.
Mengidentifikasi berbagai kebijakan sekolah.
d.
Mengidentifikasi iklim sosial dan iklim
psikologis
4) Identifikasi hambatan dan sumber
Mengidentifikasi
hambatan dan sumber yang terkait dengan peserta didik yang menjadi masalah
dalam perkembangan pembelajaran.
5) Identifikasi krakteristik siswa
Menyangkut keadaan pribadi individu seperti
sikap, minat, kondisi jasmaniah, hubungan sosial kejiwaan, kondisi rumah serta
keluarga, dll.
6) Identifikasi prioritas dan tujuan
7) Merumuskan masalah
Comments (0)
Posting Komentar